Kata Jakarta | Tahun lalu, Indra Falatehan dipercaya Badan
Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk memimpin Bank Muamalat yang saat itu
sedang recovery. Setahun terakhir,
kinerja keuangan Bank Muamalat tumbuh positif. Pada kuartal ketiga 2023,
pembiayaan bank ini tumbuh 22,4 persen menjadi Rp21,7 triliun.
Kualitas pembiayaan bank yang sedang didekati Bank Tabungan
Negara (BTN) ini juga tercatat positif. Non
performing financing (NPF) net-nya
turun dari 0,65 persen per 30 September 2022 menjadi 0,43 persen pada akhir
September 2023.
Laba bank syariah pertama di Indonesia ini pun tumbuh 65,6
persen menjadi Rp52,36 miliar. Dari perolehan laba ini, Indra mengaku telah
menghasilkan profit untuk BPKH atas investasi Rp3 triliun yang diberikan tahun
lalu.
Di bawah kepemimpinan Indra, Bank Muamalat ke depan akan
fokus menggenjot pembiayaan dan refocusing
bisnis ke segmen ritel. Di samping itu, sebagai bagian dari BPKH, Bank
Muamalat akan fokus menggarap ekosistem haji.
“Alhamdulillah, tahun ini dari sisi indikator keuangan,
pembiayaan bank sudah naik. Margin income
atau pendapatan dari pembiayaan, aset produktif kami, sudah naik. Kemudian,
memang kami masih terkena hit dengan cost of fund karena DPK naik juga. Sehingga
mau tidak mau harus diimbangin dari sisi pembiayaannya. Tapi dari sisi biaya
dana, ikut naik karena BI 7-Day Reverse
Repo Rate trennya naik. Di lain sisi, hal ini akan menekan net interest
margin (NIM) kami. Tapi, cost of fund
Bank Muamalat dibandingkan dengan bank pesaing relatif aman. Ke depan, kami
akan lebih agresif menggenjot pembiayaan,” ungkap Indra Falatehan dikutip Infobanknews.com. (dz)
Comments0